By Benyamin 11 Maret 2025

Prinsip etik keperawatan menjadi fondasi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berpusat pada pasien. Artikel ini menjelaskan hubungan antara kode etik perawat dan hak pasien, serta bagaimana keduanya saling mendukung untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan. Pertanyaan utama: Bagaimana prinsip etik keperawatan memastikan terpenuhinya hak pasien secara adil dan profesional?
Lima Prinsip Etik Keperawatan yang Wajib Dipahami
Prinsip etik keperawatan mencakup autonomi, beneficence, non-maleficence, justice, dan veracity.
- Autonomi: Menghormati hak pasien untuk mengambil keputusan medis.
- Beneficence: Bertindak demi kepentingan terbaik pasien.
- Non-maleficence: Menghindari tindakan yang merugikan pasien.
- Justice: Menjamin keadilan akses layanan kesehatan.
- Veracity: Menyampaikan informasi secara jujur dan transparan.
Contoh: Prinsip justice diterapkan saat perawat memprioritaskan pasien berdasarkan kegawatdaruratan, bukan status sosial.

Sumber: Unsplash
Hak Pasien dalam Perspektif Etik Keperawatan
Hak pasien mencakup hak atas informasi, privasi, keamanan, dan kebebasan dari diskriminasi.
- UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menjamin hak pasien untuk memperoleh penjelasan lengkap tentang diagnosis dan tindakan medis.
- Kasus pelanggaran hak pasien: Kemenkes RI mencatat 15% keluhan terkait ketidakjelasan informasi medis pada 2023.
Baca Juga: Prinsip Etik Keperawatan dan Pengembangan Karier
Tantangan Implementasi Prinsip Etik di Lapangan
- Komunikasi tidak efektif: 30% konflik etik terjadi akibat miskomunikasi antara perawat dan pasien (Data Ikatan Perawat Nasional, 2024).
- Beban kerja tinggi: Staf keperawatan yang terlalu sibuk berisiko mengabaikan aspek etik.
Solusi: Pelatihan rutin tentang etik dan manajemen waktu kerja.
Sumber Referensi: https://www.kemkes.go.id, https://www.hukumonline.com, https://www.persi.or.id
Ingin tahu lebih lanjut tentang pelatihan etik keperawatan? Klik di sini untuk lihat lebih lanjut!