By Benyamin 10 Maret 2025

Piramida gizi seimbang menjadi panduan utama untuk pola makan sehat. Namun, bagaimana penerapannya dalam mencegah penyakit kronis seperti diabetes atau jantung? Artikel ini mengupas hubungan antara piramida gizi, nutrisi optimal, dan strategi pencegahan penyakit berbasis ilmu gizi.
Memahami Piramida Gizi Seimbang
Piramida gizi seimbang mengategorikan dalam beberapa kelompok makanan berdasarkan akan kebutuhan harian. Lapisan terbawah biasanya didominasi karbohidrat kompleks (nasi, umbi), diikuti buah-sayur, protein (ikan, tahu, tempe), dan lemak sehat di puncak. Menurut Kementerian Kesehatan RI, masyarakat yang mengkonsumsi berkisar serat harian (25-30 gram) dari sayur dan buah dapat menurunkan risiko obesitas hingga 30%.

Baca Juga: Piramida Gizi Seimbang dan Tips Diet Sehat
Peran Piramida Gizi dalam Pencegahan Penyakit
- Penyakit Jantung: Asupan lemak tak jenuh (ikan salmon, alpukat) mengurangi kolesterol jahat (LDL).
- Diabetes: Indeks glikemik rendah pada biji-bijian utuh (gandum, quinoa) membantu stabilisasi gula darah.
- Kanker: Antioksidan dari buah beri dan sayuran hijau menangkal radikal bebas.
Studi WHO (2022) menunjukkan pola makan berbasis piramida gizi menurunkan risiko penyakit kronis hingga 40%.
Tantangan dan Solusi Penerapan
Meski manfaatnya jelas, rendahnya kesadaran masyarakat tentang porsi makan masih menjadi kendala. Solusi:
- Edukasi visual: Poster piramida gizi di sekolah/kantor.
- Kemitraan dengan UMKM: Produk makanan kemasan berlabel “gizi seimbang”.
Kementerian Pertanian mencatat, 70% masyarakat Indonesia masih konsumsi lemak berlebih.
Sumber Referensi: https://www.kemkes.go.id, https://www.who.int,https://www.pertanian.go.id
Ingin tahu resep praktis berbasis piramida gizi? Klik di sini untuk akses artikel lainnya!