OSCE Singkatan dari – Bagi mahasiswa keperawatan, kedokteran, maupun bidang kesehatan lainnya, istilah OSCE tentu sudah tidak asing lagi.
OSCE merupakan salah satu bentuk ujian yang digunakan untuk menilai kemampuan klinis mahasiswa secara objektif. Namun, masih banyak yang belum mengetahui secara pasti apa arti OSCE dan bagaimana pelaksanaannya.
Artikel ini akan membahas secara lengkap dan valid mengenai pengertian OSCE, tujuan, format ujian, serta contoh pelaksanaannya berdasarkan referensi resmi dari institusi pendidikan kesehatan dan lembaga akreditasi profesi.
Apa Itu OSCE?
OSCE merupakan singkatan dari Objective Structured Clinical Examination.
Dalam bahasa Indonesia, OSCE berarti Ujian Klinik Terstruktur dan Objektif.
Ujian ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Ronald Harden pada tahun 1975 di University of Dundee, Skotlandia, dan kini telah menjadi standar internasional dalam mengukur keterampilan klinis mahasiswa kesehatan.
Baca Juga:Daftar Universitas yang Ada Jurusan Keperawatan Terbaik dan Terakreditasi A
Tujuan Pelaksanaan OSCE
Tujuan utama OSCE adalah untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan ke dalam praktik nyata.
Berbeda dengan ujian tertulis, OSCE menilai keterampilan klinis, komunikasi, etika, dan kemampuan problem-solving secara langsung melalui simulasi kasus.
Beberapa tujuan spesifik OSCE antara lain:
- Mengukur kemampuan pemeriksaan fisik dan penegakan diagnosis.
- Menilai keterampilan komunikasi dengan pasien secara profesional.
- Menilai kemampuan tindakan keperawatan atau medis sesuai prosedur standar.
- Mengevaluasi keputusan klinis dalam situasi tertentu.
Format dan Tahapan Ujian OSCE
OSCE biasanya terdiri dari beberapa pos (station), di mana setiap pos berisi skenario kasus atau keterampilan tertentu yang harus diselesaikan mahasiswa dalam waktu tertentu (biasanya 5–10 menit).
Contoh struktur OSCE:
- Pos 1 – Anamnesis (Wawancara Pasien): Mahasiswa menanyakan keluhan utama, riwayat penyakit, dan kondisi pasien.
- Pos 2 – Pemeriksaan Fisik: Melakukan pemeriksaan tubuh sesuai kasus yang diberikan.
- Pos 3 – Diagnosis dan Penatalaksanaan: Menentukan diagnosis dan memberikan rencana tindakan.
- Pos 4 – Komunikasi Pasien: Menjelaskan hasil pemeriksaan atau prosedur dengan empati dan sopan.
- Pos 5 – Tindakan Keterampilan Klinik: Melakukan keterampilan seperti pemasangan infus, injeksi, atau pemeriksaan tanda vital.
Setiap pos diawasi oleh penguji (dosen/asesor) yang menggunakan lembar penilaian objektif (checklist), sehingga hasil ujian lebih adil dan terukur.
Komponen yang Dinilai dalam OSCE
Dalam OSCE, ada beberapa aspek utama yang dinilai, antara lain:
- Pengetahuan klinis (kemampuan menjawab dan memahami kasus).
- Keterampilan teknis (cara melakukan tindakan dengan benar).
- Keterampilan komunikasi (cara berinteraksi dengan pasien secara sopan dan jelas).
- Sikap profesionalisme (etika, empati, dan tanggung jawab).
Keunggulan Ujian OSCE
Beberapa alasan mengapa OSCE digunakan secara luas di dunia pendidikan kesehatan antara lain:
- Objektif dan terstandar – Semua peserta mendapat perlakuan dan waktu yang sama.
- Menilai keterampilan nyata – Tidak hanya teori, tetapi juga praktik klinik langsung.
- Transparan dan terukur – Penilaian menggunakan rubrik dan checklist.
- Memberikan umpan balik langsung – Mahasiswa dapat mengetahui kekurangan untuk perbaikan ke depan.
Contoh Kasus OSCE dalam Keperawatan
Berikut contoh sederhana soal OSCE di bidang keperawatan:
Kasus:
Seorang pasien mengeluh pusing dan lemas. Mahasiswa diminta untuk melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Langkah yang dinilai:
- Menyapa pasien dengan sopan.
- Menjelaskan prosedur pemeriksaan.
- Mengukur tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan.
- Mencatat hasil dengan benar.
- Menyampaikan hasil kepada pasien.
Penilai akan memberikan skor berdasarkan ketepatan prosedur, sikap profesional, dan komunikasi selama tindakan dilakukan.
Penyelenggara dan Standar Resmi OSCE di Indonesia
Di Indonesia, OSCE digunakan oleh berbagai institusi seperti:
- Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI)
- Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes)
- Program Studi Profesi Ners dan Kedokteran di Universitas Negeri maupun Swasta
Ujian ini menjadi syarat kelulusan profesi dan uji kompetensi nasional (UKOM), terutama bagi mahasiswa keperawatan, kedokteran, kebidanan, farmasi, dan fisioterapi.
Baca Juga:Motivasi Menjadi Perawat : Panggilan Hati untuk Mengabdi dan Menolong Sesama
OSCE adalah singkatan dari Objective Structured Clinical Examination, yaitu ujian klinik terstruktur dan objektif yang digunakan untuk menilai keterampilan praktik mahasiswa di bidang kesehatan.
Melalui OSCE, lembaga pendidikan dapat memastikan bahwa lulusan tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki kompetensi praktik dan profesionalisme yang siap diterapkan di dunia kerja kesehatan.
Program Value Jadi NAKES 2025
“APK Bimbel UKOM Mahasiswa Kesehatan 2025 Belajar & Berlatih Memakai Metode Cepat”
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi JadiASN: Temukan aplikasi JadiASN di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiNAKES Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “BIMBELNAKES” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES128”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.
Ayoo Download Aplikasi JadiAsn karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal NAKES 2025!!!
- Dapatkan ribuan soal CPNS 2025 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
- Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
- Materi-materi NAKES 2025
- Ratusan Latsol NAKES 2025
- Puluhan paket Simulasi NAKES 2025
- dan masih banyak lagi yang lainnya
