By Benyamin 22 Maret 2025

Demam berdarah, penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi, menimbulkan ancaman kesehatan yang signifikan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. . Sementara dengue dapat mempengaruhi individu dari segala usia, memahami manifestasinya pada remaja sangat penting.

Sumber: RST Dompet Dhuafa
Gejala DBD yang dialami
Onset demam berdarah pada remaja biasanya melibatkan konstelasi gejala yang mencerminkan yang diamati pada orang dewasa. . Ciri khas penyakit ini adalah demam tinggi, yang sering muncul tiba-tiba dan dapat mencapai suhu 40 ° C (104 ° F) . Suhu tinggi ini biasanya berlanjut selama 2 hingga 7 hari dan mungkin mengikuti pola biphasic, yang berarti demam mungkin mereda sementara sebelum naik lagi.
Umumnya, demam berdarah akan dimulai dengan demam tinggi hingga 40 derajat celcius yang biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Pada fase ini juga disertai dengan nyeri pada tubuh, termasuk otot, tulang, sendi, tenggorokan, kepala. Selain itu, akan muncul juga bintik-bintik kemerahan di kulit selama fase ini.
Baca Juga: Kenali Gejala Awal DBD pada Anak 3 Tahun

Sumber: Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
Kenali Tanda DBD yang dialami
Menemani demam tinggi, remaja dengan demam berdarah sering mengalami sakit kepala parah, sering terlokalisasi di belakang mata, gejala yang dikenal sebagai retro-orbital nyeri. Karena gejala malaise dan gastrointestinal umum, kehilangan nafsu makan juga sering dialami. Tanda-tanda demam berdarah (DBD) yang utama adalah demam tinggi, mual, muntah, dan ruam kulit.

Sumber: HaloDoc
Faktor yang meningkatkan DBD
Faktor lingkungan memainkan peran penting dalam transmisi dengue dan potensi untuk kasus yang parah. Sanitasi yang buruk dan tinggal di daerah padat penduduk juga dapat berkontribusi pada tingkat infeksi yang lebih tinggi. Faktor gaya hidup tertentu juga dapat meningkatkan risiko. Beberapa faktor yang memengaruhi kejadian demam berdarah dengue yaitu status gizi, umur, keberadaan vektor, domisili, environment, breeding.
Sumber Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/demam-pada-flu-berat-dan-dbd-tak-bisa-dibedakan-mitos-atau-fakta
https://ciputrahospital.com/kenali-gejala-dbd-cara-mencegah-dan-mengobati/
Ingin tahu lebih lanjut tentang masalah DBD lainnya? Baca artikel kami disini!