By Benyamin 08 Maret 2025

Bagaimana kode etik tenaga kesehatan dapat memengaruhi kepercayaan dalam suatu hubungan dokter dengan pasien? Artikel ini akan membahas prinsip etika yang mendasari praktik kesehatan dan dampaknya pada komunikasi serta keputusan medis.
Pengertian Kode Etik Tenaga Kesehatan
Kode etik tenaga kesehatan adalah pedoman moral dan profesional yang wajib dijalankan oleh dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya. Menurut Kementerian Kesehatan RI, kode etik ini bertujuan menjaga integritas, kejujuran, dan tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan. Contohnya, prinsip non-maleficence (tidak merugikan) dan beneficence (bertindak untuk kepentingan pasien).
Baca Juga: Prinsip Etik Keperawatan dan Studi Kasus

Sumber: Sejawat Indonesia
Hubungan Dokter-Pasien dalam Praktik Klinis
Hubungan dokter-pasien yang efektif didasarkan pada empat pilar: autonomy (hak pasien menentukan pilihan), justice (keadilan), privacy (kerahasiaan), dan informed consent (persetujuan setelah penjelasan risiko). Data WHO (2023) menunjukkan bahwa 70% sengketa medis terjadi akibat komunikasi yang buruk, bukan kesalahan teknis.
Contoh Penerapan Informed Consent
Sebelum operasi, dokter wajib menjelaskan risiko, manfaat, dan alternatif tindakan kepada pasien. Misalnya, dalam kasus bedah jantung, pasien harus menandatangani surat persetujuan setelah memahami potensi komplikasi.
Tantangan Etika di Era Digital
Kemajuan teknologi medis dan telemedicine menimbulkan dilema baru. Misalnya, bagaimana menjaga kerahasiaan data pasien dalam konsultasi online? Kode etik terbaru (2023) menegaskan bahwa tenaga kesehatan harus menggunakan platform terenkripsi dan membatasi akses data.
Sumber Referensi: https://www.iakmi.or.id, https://www.eclinic.id, https://www.pkfi.net
Dapatkan panduan lengkap tentang etika medis dengan melihat situs kami di sini!