By Benyamin 11 Maret 2025

Kode etik tenaga kesehatan menjadi pondasi utama dalam menjaga mutu pelayanan di rumah sakit. Namun, bagaimana prinsip-prinsip ini diterapkan secara efektif? Artikel ini membahas kerangka etik, tantangan implementasi, dan contoh konkret dalam praktik kesehatan.
Prinsip Dasar Kode Etik Tenaga Kesehatan
Kode etik tenaga kesehatan di rumah sakit mencakup empat pilar utama: autonomy (menghormati hak pasien), beneficence (bertindak untuk kepentingan pasien), non-maleficence (tidak merugikan), dan justice (keadilan). Menurut Konsil Kesehatan Indonesia (KKI), prinsip ini wajib dijunjung oleh dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya.

Sumber: Unsplash
Baca Juga: Prinsip Etik Kedokteran dan Kasus Pelanggarannya
Tantangan Implementasi di Lapangan
Meski prinsipnya jelas, penerapan kode etik sering terkendala faktor eksternal, seperti tekanan manajemen rumah sakit atau keterbatasan sumber daya. Studi Kemenkes RI (2023) mencatat 30% tenaga kesehatan mengalami dilema etik terkait alokasi obat dan fasilitas. Contoh nyata: prioritisasi pasien BPJS vs. pasien umum.
Studi Kasus: Pelanggaran Etik dan Solusinya
Kasus pelanggaran etik, seperti manipulasi data pasien untuk keuntungan finansial, pernah terjadi di RS X pada 2022. Investigasi KKI menemukan bahwa kurangnya pengawasan internal menjadi penyebab utama. Solusi yang diterapkan: pelatihan berkala dan sistem pelaporan anonim.
Sumber Referensi: https://www.pkfi.net, https://journal.smartpublisher.id, https://repository.dinus.ac.id
Ingin tahu lebih lanjut tentang regulasi kesehatan terbaru? Ikuti artikel ini dan bisa cek disini!