Demam Berdarah Dengue (DBD) tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga dewasa. Apa saja gejala awal DBD pada dewasa dan bagaimana cara mengenali tanda-tandanya? Artikel ini akan membahas secara rinci gejala, penanganan, serta langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
Apa Itu DBD dan Mengapa Dewasa Juga Rentan?
DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Meskipun sering diidentikkan dengan anak-anak, dewasa juga memiliki risiko tinggi terkena DBD, terutama jika tinggal di daerah endemis. Menurut WHO, sekitar 390 juta kasus infeksi dengue terjadi setiap tahunnya, termasuk pada kelompok usia dewasa.
Baca Juga: Cara Mencegah Gigitan Nyamuk Penyebab DBD
Gejala Awal DBD pada Dewasa yang Harus Diwaspadai
Gejala awal DBD pada dewasa sering kali mirip dengan flu biasa, sehingga sering diabaikan. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
- Demam tinggi mendadak (38°C–40°C).
- Sakit kepala parah, terutama di area belakang mata.
- Nyeri otot dan sendi (dikenal sebagai “breakbone fever”).
- Ruam kulit yang muncul setelah demam turun.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, gejala ini biasanya muncul 4–10 hari setelah gigitan nyamuk. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat berkembang menjadi DBD berat.
Langkah Penanganan Saat Mengalami Gejala DBD
Jika Anda merasakan gejala DBD, segera lakukan langkah-langkah berikut:
- Minum banyak cairan: Konsumsi air putih atau oralit untuk mencegah dehidrasi.
- Istirahat cukup: Hindari aktivitas berat agar tubuh dapat fokus memulihkan diri.
- Konsultasi ke dokter: Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika gejala semakin parah, seperti munculnya perdarahan atau sesak napas.
Referensi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa penanganan dini dapat menurunkan risiko komplikasi hingga 80%.
Baca Juga: Tips Merawat Diri Sendiri Saat Demam Berdarah
Referensi:
- WHO – Dengue and Severe Dengue
- Kementerian Kesehatan RI – Informasi DBD
- Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Jangan abaikan gejala DBD pada diri Anda! Kenali tanda-tandanya lebih awal dan lindungi diri dengan tips lengkap di artikel ini. Hubungi dokter spesialis penyakit dalam terdekat untuk konsultasi lebih lanjut.