Penting bagi orang tua untuk mengenali gejala awal DBD pada anak 3 tahun agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat sebelum kondisi semakin parah.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak usia 3 tahun yang sistem imunnya masih berkembang. Ayo kita simak tanda-tandanya!
Apa Itu DBD dan Mengapa Berbahaya bagi Anak 3 Tahun?
DBD adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan demam tinggi, penurunan trombosit, serta kebocoran plasma yang berpotensi fatal. Pada anak berusia 3 tahun, penyakit ini bisa berkembang dengan cepat dan menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, orang tua harus selalu waspada terhadap gejala awal DBD pada anak 3 tahun.
10 Gejala Awal DBD pada Anak 3 Tahun yang Harus Diwaspadai
1. Demam Tinggi Mendadak
Demam adalah tanda utama DBD. Biasanya, demam muncul secara tiba-tiba dan bisa mencapai suhu 39-41°C. Beberapa ciri khas demam akibat DBD:
- Tidak mereda dengan obat penurun panas biasa.
- Bertahan selama 2-7 hari.
- Disertai dengan tubuh yang lemas dan tidak bertenaga.
Jika anak mengalami demam tinggi yang tidak kunjung turun, segera periksakan ke dokter.

2. Anak Terlihat Lemas dan Tidak Aktif
Biasanya, anak 3 tahun memiliki energi yang tinggi dan suka bermain. Namun, jika mereka tiba-tiba menjadi lesu, tidak mau bermain, dan lebih banyak tidur, bisa jadi ini adalah gejala awal DBD pada anak 3 tahun. Lemas yang berkepanjangan menandakan bahwa tubuh sedang berjuang melawan infeksi virus dengue.
3. Nafsu Makan Menurun Drastis
Anak yang terkena DBD sering kali kehilangan nafsu makan. Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa anak tidak mau makan karena DBD antara lain:
- Menolak makanan favoritnya.
- Merasa mual saat makan.
- Muntah setelah makan atau minum.
Penurunan nafsu makan bisa menyebabkan dehidrasi, sehingga penting untuk memastikan anak tetap mendapatkan asupan cairan yang cukup.
Baca Juga: Macam-Macam Cairan Infus Berdasarkan Jenisnya dan Risikonya
4. Munculnya Bintik Merah di Kulit
Salah satu tanda khas DBD adalah munculnya bintik merah di kulit akibat pecahnya pembuluh darah kecil. Perbedaannya dengan ruam biasa adalah:
- Bintik merah tidak hilang saat ditekan.
- Bisa muncul di wajah, tangan, kaki, atau punggung.
- Tidak menimbulkan rasa gatal.
Jika bintik merah ini muncul bersamaan dengan demam tinggi, segera periksakan anak ke dokter.
5. Mimisan atau Gusi Berdarah
DBD menyebabkan penurunan jumlah trombosit dalam darah, yang berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah. Akibatnya, anak bisa mengalami:
- Mimisan yang terjadi tiba-tiba.
- Gusi berdarah saat menyikat gigi.
- Luka kecil yang sulit sembuh.
Jika anak menunjukkan tanda-tanda ini, segera cari pertolongan medis.
Baca Juga: Piramida Gizi Seimbang dan Tips Diet Sehat untuk Pola Hidup Ideal
6. Nyeri Otot dan Sendi
Anak usia 3 tahun mungkin belum bisa mengungkapkan rasa sakit dengan jelas, tetapi perhatikan tanda-tanda berikut:
- Sering menangis atau mengeluhkan sakit di kaki dan tangan.
- Tidak mau berjalan atau enggan bergerak.
- Menunjukkan ketidaknyamanan saat diangkat atau dipeluk.
Nyeri otot dan sendi adalah gejala awal DBD pada anak 3 tahun yang sering kali tidak disadari.

7. Sakit Kepala dan Nyeri di Belakang Mata
Meskipun sulit bagi anak 3 tahun untuk menggambarkan sakit kepala, perhatikan jika mereka:
- Sering memegang kepala atau menangis tanpa sebab.
- Menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.
- Sering menutup mata atau mengeluhkan mata terasa sakit.
8. Mual, Muntah, dan Sakit Perut
Gangguan pencernaan juga merupakan tanda awal DBD. Anak yang terkena DBD mungkin akan mengalami:
- Mual dan muntah terus-menerus.
- Perut terasa kembung atau nyeri.
- Tidak nyaman saat duduk atau berbaring.
Gejala ini sering kali membuat anak semakin lemas dan membutuhkan perhatian medis segera.
9. Pucat dan Tangan atau Kaki Dingin
Jika anak terlihat sangat pucat, memiliki tangan dan kaki yang dingin, serta tampak lemah, ini bisa menjadi tanda bahwa tubuhnya mengalami dehidrasi atau mulai memasuki fase syok dengue. Kondisi ini sangat berbahaya dan memerlukan perawatan medis segera.
10. Gelisah dan Sulit Tidur
Anak yang terkena DBD biasanya merasa tidak nyaman, sering menangis, atau rewel tanpa alasan yang jelas. Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur akibat nyeri tubuh dan demam tinggi.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika anak mengalami beberapa gejala awal DBD pada anak 3 tahun di atas, segera periksakan ke dokter, terutama jika:
- Demam tinggi berlangsung lebih dari 2 hari.
- Anak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi (tidak mau minum, bibir kering, menangis tanpa air mata).
- Muncul bintik merah di kulit atau tanda perdarahan.
- Anak semakin lemah dan tidak merespons rangsangan dengan baik.
Cara Mencegah DBD pada Anak 3 Tahun
Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi anak dari DBD. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Menggunakan kelambu atau obat nyamuk saat anak tidur.
- Memakaikan pakaian panjang untuk menghindari gigitan nyamuk.
- Rutin menguras bak mandi dan menutup tempat penampungan air agar tidak menjadi sarang nyamuk.
- Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti serai atau lavender di sekitar rumah.
- Menghindari tempat yang banyak nyamuk terutama saat pagi dan sore hari.
DBD adalah penyakit serius yang dapat menyerang anak usia 3 tahun. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengenali gejala awal DBD pada anak 3 tahun agar bisa segera mengambil tindakan.
Demam tinggi yang tidak kunjung reda, bintik merah di kulit, serta mimisan atau gusi berdarah adalah beberapa tanda yang harus diwaspadai.
Jika anak mengalami gejala yang mencurigakan, segera periksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan deteksi dini dan pencegahan yang baik, kita bisa melindungi anak dari bahaya DBD.
Sumber Referensi:
Nutriclub.co.id – Waspadai 7 Gejala DBD pada Anak dan Fase Kritisnya
Mitrakeluarga.com – Demam Berdarah (DBD): Kenali Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan yang Efektif
Halodoc.com – Gejala DBD pada Anak yang Perlu Orangtua Waspadai