Gejala HPV yang Tidak Terlihat – Gejala HPV sering kali tidak terlihat, sehingga banyak orang yang tidak menyadari mereka terinfeksi virus ini.
Meskipun banyak kasus HPV yang tidak menunjukkan gejala yang jelas, penting untuk mengenali tanda-tanda yang sering terabaikan, karena virus ini dapat berisiko menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.
Gejala HPV yang tidak terlihat ini sering kali disalahpahami atau diabaikan, padahal deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
1. Mengapa Gejala HPV Sering Tidak Terlihat?
Sebagian besar infeksi HPV tidak menunjukkan gejala sama sekali. Ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh sering kali mampu melawan virus tanpa menimbulkan efek yang nyata. Namun, dalam beberapa kasus, virus dapat bertahan di dalam tubuh dan menyebabkan komplikasi jangka panjang.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lebih dari 80% orang yang aktif secara seksual akan terinfeksi HPV di suatu titik dalam hidupnya, tetapi banyak yang tidak menyadarinya karena gejalanya yang tidak terlihat. Beberapa faktor yang menyebabkan HPV sulit terdeteksi antara lain:
- Tidak menimbulkan rasa sakit atau iritasi – Tidak seperti infeksi menular seksual lainnya seperti herpes yang menimbulkan luka atau gatal, HPV sering kali tidak memiliki tanda-tanda yang kasatmata.
- Bertahan dalam tubuh tanpa gejala – Virus dapat tetap tidak aktif selama bertahun-tahun sebelum akhirnya berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
- Bervariasi sesuai dengan tipe HPV – Ada lebih dari 200 jenis HPV, dan hanya sebagian kecil yang menyebabkan kutil kelamin atau kanker.
- Tidak selalu terdeteksi dalam tes standar – HPV tidak selalu muncul dalam pemeriksaan rutin, terutama pada pria, karena belum ada metode skrining yang efektif seperti tes Pap smear pada wanita.
2. Tanda-tanda HPV yang Sering Terabaikan
Meskipun gejala HPV yang tidak terlihat sulit dideteksi, ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk awal adanya infeksi. Beberapa di antaranya meliputi:
- Perubahan pada kulit atau selaput lendir – HPV tipe tertentu dapat menyebabkan perubahan sel yang tidak terlihat secara langsung. Pada wanita, perubahan ini dapat ditemukan melalui tes Pap smear yang menunjukkan adanya sel abnormal pada serviks.
- Munculnya kutil kelamin (meskipun tidak selalu terlihat) – Kutil kelamin bisa muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran, terkadang sangat kecil sehingga sulit dikenali. Pada pria, kutil ini bisa muncul di area penis, skrotum, atau anus, sedangkan pada wanita bisa ditemukan di vulva, vagina, atau serviks.
- Nyeri saat berhubungan seksual – Beberapa orang melaporkan adanya ketidaknyamanan atau nyeri saat berhubungan intim, yang mungkin disebabkan oleh infeksi HPV yang tidak terlihat.
- Pendarahan abnormal pada wanita – HPV yang menyerang leher rahim dapat menyebabkan pendarahan di luar siklus menstruasi atau setelah berhubungan seksual.
- Sakit tenggorokan kronis atau suara serak – Infeksi HPV pada area tenggorokan dapat menyebabkan perubahan suara, batuk terus-menerus, atau rasa tidak nyaman di tenggorokan yang tidak kunjung sembuh.
- Munculnya lesi di mulut atau tenggorokan – HPV juga bisa menyebabkan pertumbuhan jaringan abnormal di mulut atau tenggorokan yang sering kali terabaikan karena tidak menimbulkan rasa sakit.
Banyak orang yang baru mengetahui bahwa mereka terinfeksi HPV setelah mengalami komplikasi serius seperti kanker serviks atau kanker tenggorokan. Oleh karena itu, deteksi dini melalui pemeriksaan rutin sangat penting.
Baca Juga : Apakah Ada Penerimaan Polri Tahun 2024? Simak Info Lengkapnya!
3. Dampak Jangka Panjang dari HPV yang Tidak Terdeteksi
Jika gejala HPV yang tidak terlihat terus diabaikan, dampaknya bisa sangat berbahaya. Beberapa komplikasi serius yang dapat berkembang akibat infeksi HPV yang persisten meliputi:
- Kanker serviks – Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV. Infeksi kronis dengan tipe HPV berisiko tinggi (seperti HPV 16 dan HPV 18) dapat menyebabkan perubahan sel yang akhirnya berkembang menjadi kanker.
- Kanker tenggorokan dan mulut – HPV juga dikaitkan dengan kanker orofaringeal, yaitu kanker yang terjadi di bagian belakang tenggorokan, pangkal lidah, dan tonsil.
- Kanker anus dan kelamin – Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker anus, vulva, vagina, dan penis.
- Penularan ke pasangan seksual – Karena HPV sering kali tidak bergejala, seseorang bisa menularkan virus ini kepada pasangannya tanpa disadari.
Berdasarkan penelitian dari World Health Organization (WHO), vaksinasi HPV dapat mencegah lebih dari 90% infeksi yang berisiko tinggi menyebabkan kanker. Oleh karena itu, vaksinasi sejak dini sangat disarankan, terutama bagi remaja sebelum mereka aktif secara seksual.
Sumber Informasi : Alo Dokter, Halodoc, Siloam Hospital, Lompoc Valley Medical Center
Program Value Jadi NAKES 2025
“APK Bimbel UKOM Mahasiswa Kesehatan 2025 Belajar & Berlatih Memakai Metode Cepat”
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi JadiASN: Temukan aplikasi JadiASN di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiNAKES Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “BIMBELNAKES” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES128”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.
Ayoo Download Aplikasi JadiAsn karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal NAKES 2025!!!
- Dapatkan ribuan soal CPNS 2025 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
- Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
- Materi-materi NAKES 2025
- Ratusan Latsol NAKES 2025
- Puluhan paket Simulasi NAKES 2025
- dan masih banyak lagi yang lainnya