By Benyamin Uber 21 Februari 2025

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Artikel ini akan menjawab pertanyaan tentang gejala awal HIV, pemeriksaan medis yang dianjurkan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.
Apa Saja Gejala Awal HIV yang Perlu Diwaspadai?
Gejala awal HIV sering kali mirip dengan penyakit flu biasa, sehingga banyak orang tidak menyadarinya. Namun, mengenali gejala ini sangat penting untuk mendapatkan penanganan lebih cepat.
1. Fase Akut: Gejala Mirip Flu
Pada fase akut, yang terjadi sekitar 2-4 minggu setelah infeksi, seseorang mungkin mengalami:
- Demam ringan hingga tinggi
- Sakit tenggorokan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam kulit
Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), sekitar 2-4 minggu setelah terinfeksi, sebagian besar orang mengalami gejala seperti flu ini.

Sumber: RadarPena
2. Fase Laten: Tanpa Gejala yang Jelas
Setelah fase akut, virus masuk ke fase laten, di mana gejala mungkin tidak terlihat sama sekali. Namun, virus tetap aktif dalam tubuh dan dapat ditularkan kepada orang lain.
Baca Juga: Kenali Penyebab Penularan HIV dan Cara Pencegahannya
Pemeriksaan Medis Apa yang Dianjurkan untuk Deteksi HIV?
Deteksi dini HIV sangat penting untuk memulai pengobatan sejak awal. Berikut beberapa metode pemeriksaan medis yang direkomendasikan.
1. Tes Antibodi HIV
Tes ini mendeteksi antibodi yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap virus HIV. Hasilnya biasanya tersedia dalam waktu 20-30 menit.
2. Tes Kombinasi Antigen/Antibodi
Tes ini mendeteksi antigen p24 (protein yang diproduksi virus) dan antibodi. Menurut WHO, tes kombinasi ini lebih akurat dan dapat mendeteksi infeksi lebih awal.

Sumber: Hello Sehat
3. Tes PCR (Polymerase Chain Reaction)
Tes PCR digunakan untuk mendeteksi materi genetik virus secara langsung. Metode ini sering digunakan pada bayi yang lahir dari ibu pengidap HIV.
Baca Juga: Prosedur Tes HIV dan Tempat Pemeriksaan Terpercaya
Langkah Pencegahan untuk Menghindari Infeksi HIV
Mencegah infeksi HIV lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah pencegahan yang efektif.
1. Gunakan Alat Pelindung Diri (Kondom)
Penggunaan kondom saat berhubungan seksual adalah cara paling efektif untuk mencegah penularan HIV.
2. Program PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis)
PrEP adalah obat pencegahan yang diminum oleh orang dengan risiko tinggi tertular HIV. Menurut UNAIDS, PrEP dapat mengurangi risiko infeksi hingga 99% jika digunakan secara konsisten.
3. Hindari Berbagi Jarum Suntik
Berbagi jarum suntik adalah salah satu cara utama penularan HIV di kalangan pengguna narkoba suntik.
Sumber: CDC – HIV Basics, WHO – HIV Testing, UNAIDS – PrEP
Informasi lebih lengkap bisa ditemukan di artikel kami tentang Panduan Lengkap Pengobatan HIV