Salah satu bagian penting dalam UKOM adalah topik soal Ukom bayi dan balita. Menghadapi ujian kompetensi atau UKOM adalah salah satu tantangan besar bagi mahasiswa dan tenaga kesehatan, khususnya mereka yang berkecimpung dalam dunia kebidanan, keperawatan anak, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Mengapa Penting Menguasai Soal Ukom Bayi dan Balita?
Topik bayi dan balita mencakup berbagai aspek pertumbuhan, perkembangan, dan perawatan kesehatan anak usia 0-5 tahun. Penguasaan terhadap materi ini penting karena:
- Frekuensi Tinggi di UKOM
Soal ukom bayi dan balita sering muncul dalam berbagai bentuk, baik studi kasus maupun soal pilihan ganda berbasis kompetensi. - Mewakili Kompetensi Dasar Tenaga Kesehatan
Kemampuan menjawab soal ini mencerminkan pemahaman peserta terhadap pelayanan kesehatan anak secara menyeluruh. - Langkah Awal Karier Profesional
Lulus UKOM merupakan gerbang untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi), yang sangat diperlukan untuk praktik profesional.
Jenis-Jenis Soal Ukom Bayi dan Balita

Sumber: Jadinakes.id
Untuk menjawab soal ukom bayi dan balita dengan percaya diri, Anda perlu mengenali bentuk-bentuk soal yang sering muncul:
- Studi Kasus Klinis
Misalnya, kasus bayi dengan demam tinggi selama 3 hari, dan Anda diminta menentukan langkah pemeriksaan lanjutan. - Soal Pilihan Ganda Konseptual
Biasanya menguji pemahaman konsep pertumbuhan, imunisasi, dan perkembangan anak. - Soal Kritis Berbasis Keputusan
Menanyakan tindakan yang paling tepat berdasarkan situasi klinis yang diberikan.
Baca Juga: Macam-Macam Cairan Infus di Rumah Sakit dan Fungsinya
Tips Sukses Menjawab Soal Ukom Bayi dan Balita
Agar Anda lebih siap, berikut ini tips yang bisa diterapkan:
1. Pahami Tumbuh Kembang Anak Secara Menyeluruh
- Kuasai milestone perkembangan bayi dan balita (motorik halus, kasar, bahasa, sosial).
- Hafalkan rentang usia yang sesuai dengan pencapaian perkembangan.
2. Dalami Jadwal Imunisasi Nasional
- Pelajari kapan imunisasi wajib diberikan.
- Ketahui jenis vaksin, usia pemberian, dan interval dosisnya.
3. Pelajari Kasus-Kasus Umum
- Misalnya kasus gizi buruk, diare, demam, infeksi saluran napas akut (ISPA), dan kejang demam.
- Ketahui gejala, penanganan awal, dan kapan harus dirujuk.
4. Gunakan Metode CBT (Computer Based Test) Saat Latihan
- Karena UKOM kini menggunakan sistem CBT, berlatih soal ukom bayi dan balita secara digital akan lebih membantu.
Baca Juga: Prinsip Etik Keperawatan dalam Penelitian untuk Praktisi
5. Latihan Soal Secara Konsisten
- Lakukan latihan soal setiap hari dengan target 10-20 soal.
- Koreksi jawaban dan pelajari pembahasannya.
6. Perhatikan Kata Kunci dalam Soal
- Fokus pada kalimat penting seperti “tindakan pertama”, “prioritas utama”, atau “penyebab paling mungkin”.
7. Ikut Tryout dan Simulasi Ujian
- Tryout membantu Anda mengukur kesiapan.
- Simulasi memperkuat manajemen waktu dan menurunkan stres saat ujian asli.
Contoh Soal Uji kompetensi Bayi dan Balita dan Pembahasannya

Sumber: Jadinakes.id
Soal: Seorang balita usia 2 tahun dibawa ke Puskesmas karena demam dan batuk sejak 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan menunjukkan suhu tubuh 38,5°C, frekuensi napas 50x/menit, retraksi dinding dada (+), dan suara napas kasar. Apakah tindakan yang paling tepat?
A. Rujuk ke rumah sakit
B. Beri paracetamol dan pantau kondisi di rumah
C. Beri antibiotik oral dan rawat jalan
D. Lakukan terapi oksigen dan rujuk
Pembahasan: Frekuensi napas lebih dari 40x/menit pada balita menunjukkan takipnea. Ditambah dengan retraksi dan suara napas kasar, kemungkinan besar anak mengalami pneumonia berat. Maka tindakan terbaik adalah D. Lakukan terapi oksigen dan rujuk.
Materi yang Sering Muncul
- Imunisasi dan Jadwalnya
- Tumbuh kembang anak
- Penyakit umum pada bayi dan balita (ISPA, diare, gizi buruk)
- Manajemen laktasi dan ASI eksklusif
- Kejang demam dan penanganannya
- Kesehatan ibu dan anak (KIA)
- Nutrisi pada masa balita
- Tanda bahaya pada anak
Kesalahan Umum Saat Menjawab Soal
- Tidak membaca soal dengan teliti
- Banyak peserta tergesa-gesa dan tidak menangkap inti masalah.
- Kurang memahami alur klinis
- Soal berbasis kasus menuntut pemahaman langkah logis dalam diagnosis dan penatalaksanaan.
- Hanya menghafal tanpa memahami
- Penting memahami konteks, bukan hanya menghafal definisi.
- Kurang latihan soal
- Kebiasaan membaca tanpa mencoba soal membuat peserta cepat panik saat ujian.
Menjawab soal uji kompetensi bayi dan balita dengan percaya diri tidak hanya soal keberuntungan, tapi soal kesiapan. Dengan latihan yang konsisten, pemahaman materi yang mendalam, serta strategi menjawab yang tepat, Anda bisa menghadapi ujian dengan tenang.
Sumber Referensi:
https://www.informasibidan.com/2022/04/latihan-soal-uji-kompetensi-skb-bidan_18.html
https://www.scribd.com/presentation/799088712/Bimbingan-Soal-Ukom-Bayi-Balita-Dan-Apras-1