Macam Macam Cairan Infus di Rumah Sakit – Macam macam cairan infus di rumah sakit digunakan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, memberikan nutrisi, serta membantu proses penyembuhan pasien.
Setiap jenis cairan infus memiliki fungsi yang berbeda, mulai dari menggantikan kehilangan cairan, menstabilkan tekanan darah, hingga memberikan zat gizi penting bagi pasien yang tidak dapat makan secara normal.
Dalam dunia medis, cairan infus diklasifikasikan berdasarkan komposisi dan manfaatnya, sehingga penggunaannya harus sesuai dengan kondisi pasien dan anjuran tenaga medis.
Mengenal Cairan Infus di Rumah Sakit
Cairan infus adalah larutan yang diberikan melalui intravena untuk menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan nutrisi dalam tubuh.
Di rumah sakit, infus digunakan untuk berbagai keperluan medis, seperti mengatasi dehidrasi, syok, atau memberikan obat secara langsung ke dalam pembuluh darah.
Terdapat dua jenis utama cairan infus di rumah sakit, yaitu kristaloid dan koloid. Cairan kristaloid seperti NaCl 0,9% dan Ringer Laktat mengandung elektrolit yang dapat dengan mudah diserap tubuh.
Sementara cairan koloid seperti albumin dan dextran mengandung partikel besar yang membantu mempertahankan volume darah. Pemilihan jenis cairan infus bergantung pada kondisi pasien dan rekomendasi tenaga medis.
Baca Juga: Prinsip Etik Keperawatan Justice, Pelajari Konsepnya untuk Pelayanan yang Lebih Baik!
Macam Macam Cairan Infus di Rumah Sakit
Dalam dunia medis, cairan infus digunakan untuk mengatasi dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan kondisi medis lainnya.
Macam macam cairan infus di rumah sakit terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu kristaloid dan koloid. Berikut adalah penjelasannya:
Jenis Cairan Kristaloid
Cairan kristaloid mengandung elektrolit yang dapat dengan mudah diserap tubuh. Cairan ini sering digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi atau pendarahan ringan.
1. NaCl 0,9% (Normal Saline)
Normal Saline adalah larutan garam fisiologis yang memiliki konsentrasi natrium klorida 0,9%. Cairan ini digunakan untuk mengatasi dehidrasi, hipovolemia, atau sebagai pelarut obat intravena.
Normal Saline juga sering diberikan sebelum dan sesudah pemberian transfusi darah.
2. Ringer Laktat
Ringer Laktat mengandung natrium, kalium, kalsium, klorida, dan laktat yang membantu menjaga keseimbangan elektrolit.
Biasanya diberikan kepada pasien yang mengalami luka bakar, diare berat, atau kehilangan darah dalam jumlah sedang. Laktat dalam cairan ini berfungsi sebagai penyangga (buffer) untuk menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh.
3. Dextrose 5% (D5)
Dextrose 5% mengandung glukosa yang berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh. Cairan ini sering digunakan untuk pasien dengan hipoglikemia atau yang membutuhkan tambahan kalori.
Namun, D5 tidak cocok untuk pasien dengan hiperglikemia karena dapat meningkatkan kadar gula darah.
Jenis Cairan Koloid
Cairan koloid mengandung partikel besar yang tidak mudah melewati membran kapiler, sehingga membantu mempertahankan volume intravaskular.
1. Albumin
Protein plasma yang membantu meningkatkan tekanan onkotik darah dan mempertahankan volume intravaskular.
Jenis ini biasa diberikan pada pasien dengan hipoalbuminemia, luka bakar berat, atau sindrom nefrotik. Albumin juga digunakan dalam kondisi kegagalan hati atau ginjal untuk mencegah edema.
2. Dextran
Cairan sintesis koloid yang berfungsi sebagai volume expander dalam kondisi syok hipovolemik. Cairan ini membantu meningkatkan tekanan darah dengan menarik cairan ke dalam pembuluh darah.
Namun, penggunaannya harus diawasi karena berisiko menyebabkan reaksi alergi dan gangguan pembekuan darah.
3. Gelatin
Merupakan cairan koloid yang berasal dari protein hewan dan digunakan untuk menggantikan volume darah yang hilang. Cairan ini sering digunakan dalam prosedur bedah atau pasien dengan perdarahan berat.
Gelatin lebih murah dibandingkan albumin, tetapi penggunaannya dapat menyebabkan reaksi anafilaksis pada beberapa pasien.
Baca Juga: Piramida Gizi Seimbang dan Kebutuhan Kalori, Apa Saja?
Mengapa Cairan Infus Penting Bagi Pasien?
Infus penting karena berperan dalam menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan nutrisi dalam tubuh, terutama bagi pasien yang tidak dapat makan atau minum sendiri. Berikut beberapa alasan utama:
1. Mengatasi Dehidrasi dan Ketidakseimbangan Cairan
Cairan infus digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh diare, muntah, atau kurangnya asupan cairan dalam waktu lama.
Infus membantu menjaga keseimbangan elektrolit agar fungsi tubuh tetap optimal. Selain itu, cairan infus memastikan tubuh tetap terhidrasi, terutama pada pasien yang tidak bisa minum sendiri.
2. Menstabilkan Tekanan Darah
Dalam kondisi syok hipovolemik atau kehilangan darah yang parah, tekanan darah bisa turun drastis. Cairan infus, terutama jenis koloid, membantu meningkatkan volume darah dan tekanan onkotik.
Hal ini mencegah organ vital mengalami kegagalan fungsi akibat suplai darah yang tidak mencukupi. Infus juga digunakan dalam prosedur medis tertentu untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
3. Media Pemberian Obat yang Efektif
Beberapa obat harus diberikan langsung ke dalam pembuluh darah untuk efek yang lebih cepat dan efisien. Cairan infus menjadi media yang aman untuk menghantarkan obat-obatan seperti antibiotik, kemoterapi, atau obat penahan nyeri.
Metode ini juga memastikan obat terserap dengan baik oleh tubuh tanpa harus melewati sistem pencernaan. Pemberian obat melalui infus sangat penting bagi pasien yang tidak dapat mengonsumsi obat secara oral.
4. Menyediakan Nutrisi bagi Pasien yang Tidak Bisa Makan
Pasien dalam kondisi kritis atau pascaoperasi sering kali tidak dapat makan atau minum secara normal. Cairan infus dapat mengandung glukosa, asam amino, atau lemak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.
Infus ini disebut sebagai nutrisi parenteral yang membantu menjaga energi dan fungsi organ tubuh. Pemberian nutrisi lewat infus mencegah malnutrisi dan mempercepat pemulihan pasien.
5. Mendukung Proses Pemulihan Pasien
Infus membantu tubuh dalam mempercepat penyembuhan setelah cedera, operasi, atau penyakit berat. Dengan menjaga keseimbangan cairan dan nutrisi, pasien memiliki energi yang cukup untuk pemulihan.
Selain itu, cairan infus membantu membuang racun dari tubuh melalui ginjal dengan lebih efisien. Perawatan menggunakan infus juga memungkinkan pasien tetap mendapatkan perawatan yang optimal meskipun dalam kondisi lemah.
Baca Juga: Prinsip Etik Keperawatan, Panduan Lengkap yang Wajib Kamu Ketahui!
Penggunaan macam macam cairan infus di rumah sakit harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan pengawasan tenaga medis.
Pemilihan cairan yang tepat dapat membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Sumber: RS Alrisyad, Halodoc, Aido Health
Program Value Jadi NAKES 2025
“APK Bimbel UKOM Mahasiswa Kesehatan 2025 Belajar & Berlatih Memakai Metode Cepat”
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi JadiASN: Temukan aplikasi JadiASN di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiNAKES Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “BIMBELNAKES” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES128”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.
Ayoo Download Aplikasi JadiAsn karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal NAKES 2025!!!
- Dapatkan ribuan soal CPNS 2025 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
- Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
- Materi-materi NAKES 2025
- Ratusan Latsol NAKES 2025
- Puluhan paket Simulasi NAKES 2025
- dan masih banyak lagi yang lainnya